Sabtu, 19 September 2015




 terbawa dalam cinta semu

Saat itu senja mulai menyapa. Kegelapanpun tak urung kembali menemani hari-hariku yang semakin sunyi dan sepi. Mungkin disini aku merasa sendiri, termenung dalam diamku. Saat aku harus menghadapi hal yang tak pernah ku banyangkan sebelumnya. Kisah cintaku yang begitu indah bagai taman bunga yang sedang bermekaran di musim semi. Saat itu ak mulai menaruh harapan pada seseorang yang berumur empat tahun lebih tua dariku. Sosoknya begitu beraura untuk dipandang, sungguh anugrah tuhan jika suatu saat nanti ak bisa memiliki dirinya selamnya. dia seperti sosok seseorang yang tlah lama menghilang dalam hidupku. Setiap saat ak slalu mencari cari keberadaannya. Ingin sekali ku slalu berada di sampingnya merajut cinta kehidupan dengannnya.
            Semakin matahari terbit hingga bulanpun tenggelam, perasaan ini semakin begitu dalam ku taruh di bayangan harapan semu. Saat itu ak tlah bergabung dalam sebuah organisasi, dan pada saat itu ak harus menjalankan sebuah hal yang tak pernah ku duga harus ku jalani seberat itu. Seleksi masuk dalam organisasi tersebut bukanlah perkara mudah. Ak seras terkena tekanan batin. Inilah kisah awal ak bertemu dengannya. Tepat saat itu aku mengikuti yang namanya diklat ruang. Dimana disitu kita diberi materi-materi dasar mengenai hal-hal yang bersnagkutan dengan organisasi tersebut. Tak lama kemudian datanglah seorang pemateri yang bagi ku begitu tak asing. Entahlah aku merasa pernah mengenalnya. Ku pandangi dirinya, lama kelamaan tersirat sososk masa lalu. Aura dari seseorang yang aku temui ini tak jauh beda dengan masa lalu ku dulu. Senyum bibir itu membuat hati gembira. Serasa aku menemukan sosok yang tlah lama menghilang dari hidupku ini
            Hari telah berganti, aku semakin ingin dekat dengannya. Sosok idaman yang selalu aku nantikan selama ini. saat itu adalah hari hari yang tak pernah aku inginkan. saat aku harus dihadapkan kembali dengan sebuah keadaan yang bagiku saat itu begitu menyiksa. entahlah, namun aku mencoba untuk menikmatinya. saat itu tak sengaja ku temui wajah indahnya, begitu ingin memandangnya namun aku tak bisa. karena ak pun harus fokus dalam pendidikan proses organisasi yang ak ikuti. tak urung dia menjadi semangatku saat itu, saat ak merasa dalam keadaan tertekan dan bertemu dengannya membuat hati dan bibirku sedikit tersenyum. hmmm... walaupun dia berperan begitu antagonis disitu. tapi pandangan matanya itu slalu membuatku damai. 3 hari berlalu, malam itu adalah hari terakhir kita menjalani proses pendidikan yang bagiku begitu berat. di malam itu kita harus berjalan sendiri-sendiri menyusur gelapnya malam di jalan. mataku mulai tak kuasa untuk terbuka, rasanya ingin ku sandarkan kepala ini dan tertidur pulas. oke, ini giliranku untuk berjalan. serasa mrinding saat dikegelapan malam aku harus berjalan sendiri. hingga aku menemukan pos satu, dan setelah usai ku jalani segala perintah. ak berlanjut menuju pos 2 dan saat itu ak sedikit terkejut. karena ada dia, ak sudah tidak begitu fokus dengan keadaan, yang ku rasa hanya lelah dan lelah. saat itu begitu bencinya aku dengan dia, saat ak harus triak triak di alam bebas dan dibuat menangis karena ulasan pembahasan tentang orang tua. tak kuasa aku menahan tangis karena teringat orang tua, hingga aku tersedu sedu serasa tak tahan lagi. dan saat itu air mata yang begitu deras jatuh di pipiku, diusapkan oleh tangan lembutnya. sejenak ak hanya bisa tertunduk. dan rasa getar itu semakin bergetar. entahlah,, apakah aku jatuh hati padanya? Hari telah menjelang pagi, dan saat itulah hari dimana aku merasa bebas. Saat itu senyum damai itu begitu indah dipandang, senyum yang serasa begitu tulus. Akupun merasa gembira dalam hati melihat senyumnya yang begitu menawan. Saat berjabat tangan itulah baru ku dengar suara halus alunan dari mulutnya, yang semakin membuat ku terkagum. Perjumpaan terakhir saat itupun juga di akhiri dengan senyum yang begitu manis darinya. Sungguh serasa ak menemukan sesuatu yang telah lama menghilag.

-bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar